SelainSumber Daya Alam hayati terdapat Sumber Daya Alam non hayati yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Keduanya merupakan ciptaan Tuhan, namun SDA tersebut untuk dapat dimanfaatkan masih perlu diolah. Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati adalah bahan tambang, air, dan panas bumi. Peran Sumber Daya Alam Non Hayati sebagai berikut: 1. Ilustrasi Kekayaan Laut Nusantara. Foto ShutterStockBerlayar melintasi lautan Indonesia adalah perjalanan yang memukau, membentang sejauh 54,716 kilometer garis pantai yang berliku-liku. Namun, siapa sangka bahwa di balik keindahan panorama tersebut, tersimpan potensi luar biasa yang bisa menjadi jawaban atas tantangan nutrisi bangsa kita, khususnya bagi generasi penerus? Maka perlu kita sadari, memanfaatkan kekayaan laut Nusantara untuk nutrisi masa depan bukanlah sekadar opsi, melainkan investasi penting bagi generasi penerus FAO Food and Agriculture Organization 2018 menyebutkan, Indonesia merupakan produsen ikan laut dan perikanan tangkap terbesar kedua di dunia. Namun ironisnya, konsumsi ikan per kapita di Indonesia masih jauh di bawah standar FAO yaitu 38 kg/kapita/tahun. Padahal, ikan dan hasil laut lainnya merupakan sumber protein, mineral, dan vitamin yang sangat baik untuk pertumbuhan dan yang dikatakan oleh Dr. Jane Goodall, seorang primatologis dan aktivis lingkungan terkenal, "Kita tidak dapat mengubah hal-hal yang telah terjadi. Tapi kita bisa mengubah yang akan datang." Begitu pula dengan kekayaan laut kita, kita memiliki kesempatan untuk mengubah masa depan generasi penerus bangsa melalui pemanfaatan sumber nutrisi yang melimpah potensi ini bukanlah tanpa tantangan. Isu seperti penangkapan ikan ilegal dan kerusakan habitat laut, dapat membahayakan keberlanjutan sumber daya ini. Sebagai bangsa, kita harus memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya ini dilakukan secara berkelanjutan, memperhatikan keseimbangan ekosistem laut dan memastikan adanya regulasi yang tegas dan efektif untuk melindungi kekayaan laut laut Nusantara tidak hanya berarti sebagai sumber pangan, melainkan juga sebagai media pendidikan dan pencerahan bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. Mahatma Gandhi pernah berkata, "Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang, tetapi tidak akan pernah cukup untuk memenuhi keserakahan satu orang saja." Ungkapan ini mengajarkan kita untuk selalu menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan berkelanjutan, termasuk kekayaan laut karena itu, langkah konkret yang bisa kita lakukan adalah melalui pendidikan dan sosialisasi. Memasukkan materi tentang pentingnya nutrisi dan pemanfaatan hasil laut dalam kurikulum pendidikan, serta melibatkan masyarakat lokal dalam program-program konservasi dan pemanfaatan hasil laut yang depan generasi penerus bangsa berada di tangan kita. Dengan memanfaatkan kekayaan laut Nusantara secara optimal dan berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa mereka akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan itu, penting juga bagi pemerintah untuk menggali dan memanfaatkan teknologi terkini dalam bidang kelautan dan perikanan. Teknologi dapat membantu kita dalam menjaga keberlanjutan dan memaksimalkan pemanfaatan kekayaan laut kita. Mulai dari teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan, pengolahan hasil laut yang higienis, hingga teknologi informasi yang dapat mendukung diseminasi informasi dan pendidikan tentang kekayaan laut dan nutrisi kepada masyarakat ahli mengatakan bahwa laut adalah masa depan kita. Bukan hanya karena dua per tiga permukaan bumi kita adalah air, tetapi juga karena potensi yang belum sepenuhnya tergali di dalamnya. Jacques Cousteau, seorang penjelajah dan peneliti laut terkenal, pernah berkata, "Laut, sumber kehidupan yang luar biasa ini, tidak lagi hanya ancaman yang mengelilingi populasi, tetapi juga sumber daya yang menawarkan janji masa depan."Namun, menjanjikan bukan berarti mudah. Ada banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk benar-benar mewujudkan laut sebagai sumber nutrisi masa depan bagi generasi penerus bangsa. Mulai dari masalah regulasi, kesadaran masyarakat, sampai isu-isu global seperti perubahan iklim dan penangkapan ikan ilegal. Tapi, seperti sebuah pepatah lama, "Tiada gading yang tak retak." Meski tantangan ada, bukan berarti kita tidak bisa saatnya kita bersatu, berkolaborasi dan berinovasi, baik sebagai individu, komunitas, pemerintah, dan juga sebagai bangsa, untuk memastikan bahwa generasi penerus bangsa dapat menikmati dan memanfaatkan kekayaan laut Nusantara ini. Kita perlu mewujudkan visi ke depan dimana laut bukan hanya sebagai sumber daya alam, tetapi juga sebagai sumber nutrisi dan mari kita mulai dari sekarang. Mari kita edukasi diri kita dan orang-orang di sekitar kita tentang pentingnya laut dan pemanfaatannya yang berkelanjutan. Seperti yang pernah dikatakan oleh Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia." Maka, mari kita gunakan senjata ini untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa, dengan memanfaatkan kekayaan laut Nusantara untuk nutrisi mereka. dayapertambangan lainnya. Penggunaan sumber daya tak terbarukan secara terus-menerus akan menyebabkan hilangnya sumber daya tersebut. Apabila kita cermati definisi dalam kedua undang-undang tersebut, maka kita dapat menemukan dua hal yang mendasar, yaitu: 1. Pemakaian kata-kata menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam

Halyang perlu diperhatikan dalam remedial : \r\n \r\n Remedial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, mengunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasaan belajar peserta didik. \r\n Remedial dilaksanakan

dalamrangka penyiapan masyarakat belajar dan sumber daya manusia di masa mendatang. Para orang tua yang berbahagia, dengan memahami cara belajar anak usia dini, kita bisa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang murah, mudah namun tetap berkualitas dalam pengembangan potensi kecerdasan anak.
PandanganKatolik tentang Alam. Allah telah menciptakan manusia seturut dengan citra-Nya, segambar dengan rupa Dia. Manusia dianugerahi dengan akal budi dan rasa tanggung jawab untuk menjaga bumi dan seluruh isinya. Seperti yang difirmankan oleh Tuhan, "Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
marmandi kita perlu air, untuk minum, memasak, mencuci, membersihkan segala macam barang kita menggunakan air. Jadi kita semua sepakat betapa ikut memanfaatkan sumber daya alam secara lestari berkesinambungan. Undang-undang yang ada saat ini adalah tentang konservasi sumber
Z3qSkO.
  • dxl1l98m9n.pages.dev/35
  • dxl1l98m9n.pages.dev/507
  • dxl1l98m9n.pages.dev/423
  • dxl1l98m9n.pages.dev/385
  • dxl1l98m9n.pages.dev/421
  • dxl1l98m9n.pages.dev/9
  • dxl1l98m9n.pages.dev/240
  • dxl1l98m9n.pages.dev/576
  • kita wajib memanfaatkan sumber daya alam secara