- Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Semester 2 kelas 11 halaman 108. Kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 kelas 11 SMA/MA dalam artikel ini, hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar. Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri. Di halaman 108 semester 2 Bab 4 tentang meneladani kehidupan dari cerita pendek, pada bagian Tugas, membahas soal lima contoh cerpen. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 108 semester 2 bab 4 tentang lima contoh cerpen Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 91 Semester 2 Bab 3 Kalimat Majemuk Tugas Soal 1. Setelah membaca cerita di atas, kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang pengertian dan karakteristik cerita pendek. Sekarang, buktikanlah pemahamanmu itu dengan menunjukkan sekurangkurangnya lima contoh cerita lainnya yang berkategori cerpen. Sajikanlah hasilnya dalam rubrik berikut 2. Secara berdiskusi kelompok, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! a. Di mana dan kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi?b. Kata-kata “robohnya surau kami” itu maksudnya apa?c. Pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui cerpennya itu apa saja?d. Setujukah kamu dengan isi cerita itu dan adakah hal-hal yang bertentangan dengan kayakinanmu sendiri?e. Bagaimana hubungan kamu sendiri selama ini dengan Tuhan? Ceritakanlah! 3. Kerjakanlah hal berikut sesuai dengan instruksinya! a. Buatlah lima pertanyaan lainnya secara berkelompok untuk menguji pemahaman literal, interpretatif, integratif, kritis, dan kreatif!b. Mintalah teman-teman kamu dari kelompok lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu! Jawaban 1. Menyajikan contoh cerpen - Judul cerpen Bulan Biru
Harikira-kira pukul dua belas. Yoh 4:1 "Tuhan" Yohanes, yang mengingat kembali peristiwa ini dalam benaknya (melalui Roh) bertahun-tahun kemudian, menggunakan "Tuhan" dan "Yesus" dalam satu kalimat yang sama yang merujuk pada satu orang. "Orang-orang Farisi" Lihat catatan pada Yoh 1:24.
Pertanyaan JawabanMemiliki hubungan pribadi dengan Allah dimulai ketika kita menyadari kebutuhan kita akan Dia. Kita sungguh-sungguh mengakui kalau kita adalah orang berdosa sehingga melalui iman kita menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Allah, Bapa surgawi kita, selalu memiliki keinginan untuk dekat dengan kita, untuk memiliki hubungan yang intim dengan kita. Sebelum Adam berdosa di Taman Eden Kejadian pasal 3, baik Adam dan Hawa mengenal Allah pada tingkatan yang pribadi dan intim. Mereka berjalan dengan-Nya di Taman Eden dan berbicara langsung kepada-Nya. Karena dosa, manusia menjadi terpisah dan terputus dari Allah. Apa yang kebanyakan orang tidak ketahui, sadari, atau peduli, adalah Yesus menganugerahkan kepada kita karunia yang paling menakjubkan – kesempatan untuk menghabiskan kekekalan bersama-sama dengan Allah jika kita beriman-percaya kepada-Nya. "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" Rom 623. Allah menjadi manusia dalam Pribadi Yesus Kristus untuk menebus dosa kita. Ia rela dibunuh, dan kemudian bangkit untuk hidup kembali, membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus" Rom 81. Jika kita menerima karunia ini, maka kita menjadi layak untuk diterima oleh Allah dan dapat memiliki hubungan dengan-Nya. Memiliki hubungan pribadi dengan Allah berarti kita harus melibatkan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus berdoa kepada-Nya, membaca firman-Nya, dan merenungkan ayat-ayat Alkitab dalam upaya untuk mengenal Dia dengan lebih baik. Kita harus berdoa pada-Nya untuk meminta hikmat Yak 15, yang merupakan harta yang paling berharga yang bisa kita miliki. Kita harus membawa permohonan kita kepada-Nya, meminta hal-hal tersebut di dalam nama Yesus Yoh 1516. Yesus adalah Pribadi yang begitu mengasihi kita sehingga Dia rela memberikan nyawa-Nya bagi kita Rom 58. Dia adalah Pribadi yang menjembatani kesenjangan antara kita dengan Allah. Roh Kudus telah dianugerahkan kepada kita sebagai Penasihat. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu" Yoh 1415-17. Yesus mengatakan hal ini sebelum kematian-Nya. Setelah Ia mati, Roh Kudus dicurahkan kepada semua orang yang mencari dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan-Nya. Roh Kudus adalah Pribadi yang tinggal di dalam hati orang-percaya dan tidak pernah meninggalkan mereka. Roh Kudus menasihati kita, mengajarkan kebenaran kepada kita, dan mengubahkan hati kita. Tanpa kehadiran Roh Kudus yang ilahi ini, kita tidak akan memiliki kemampuan untuk melawan kejahatan dan godaan. Namun karena kita memiliki Dia, kita mulai menghasilkan buah yang berasal dari penyerahan diri kita kepada Roh Kudus. Karena Dia berkuasa atas kita, maka muncul kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri Gal 522-23 . Membangun hubungan pribadi dengan Allah tidak sesulit yang kita pikirkan. Tidak ada rumus misterius untuk hal tersebut. Segera setelah kita menjadi anak-anak Allah, maka kita akan menerima Roh Kudus. Ia akan mulai bekerja di dalam hati kita. Kita harus berdoa tanpa henti, membaca Alkitab, dan menjadi jemaat tetap di gereja yang berpegang teguh pada Alkitab. Seluruh hal ini akan membantu kita untuk bertumbuh secara rohani. Percaya pada Allah untuk menyertai kehidupan kita setiap harinya dan percaya bahwa Dia adalah Pemelihara kita merupakan cara untuk memiliki hubungan pribadi dengan-Nya. Meskipun perubahan itu mungkin tidak terlihat dengan cepat, kita akan mulai melihat semakin intimnya hubungan ini dari waktu ke waktu. Semua kebenaran akan menjadi jelas. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa artinya memiliki hubungan pribadi dengan Allah?
p88n.